Menjadi Penggerak Inovasi Kelas Dunia: Belajar dari MIT
Dalam kunjungannya ke Indonesia pada 19 - 20 September 2019 lalu, Direktur Program Industri Massachusetts Institute of Technology (MIT-ILP) Dr. CJ Guo, dengan difasilitasi oleh BIC telah bertemu dengan para pimpinan puncak berbagai organisasi Indonesia, baik dari kalangan Akademisi, Bisnis, maupun Pemerintah. Pada kunjungannya ini, Dr. C.J. Guo yang akrab dipanggil CJ, menawarkan ke organisasi-organisasi Indonesia hak akses ke program-program maupun informasi penelitian/inovasi teknologi yang dilakukan MIT; dan jika diinginkan dapat melanjutkannya menuju kolaborasi inovasi. MIT dikenal di seluruh dunia sebagai lembaga riset & pengembang teknologi industri nomor wahid di dunia. Seandainya omset seluruh perusahaan/industri berbasis teknologi yang dilahirkan MIT diakumulasikan, nilai ekonominya kini telah setara dengan GDP negara peringkat 10 dunia! Pada rangkaian paparan dan diskusinya selama dua hari di enam organisasi, Dr. CJ Guo menyampaikan paparan tentang dua hal: “MIT Innovation Ecosystems”, dan “Global Energy Transitions”.
Topik dan diskusi tentang “MIT Innovation Ecosystems” disampaikan CJ di Jababeka Group, yang tengah merintis pengembangan Jababeka Techno Center; PT Inalum (Holding) yang telah memiliki kerjasama inovasi dengan MIT; SBM-ITB Kampus Jakarta, dan di Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI). CJ secara ringkas memaparkan bagaimana MIT telah berkembang menjadi sebuah pusat riset teknologi dan inovasi yang paling "produktif" di dunia. Dr. CJ Guo menekankan bahwa dalam kegiatannya MIT senantiasa terfokus untuk mencapai dampak praktis dan komersial, misalnya: Interdisplinary research to enhance problem-solving, building enterpreneurial ecosystem to spur innovation, patenting and licensing to speed commercialization. Lebih lanjut CJ menjelaskan bagaimana eksosistem MIT berhasil mengintegrasikan tahapan-tahapan inovasi: Invensi (Discovery), Translation (Development), Transaction (Demonstration) dan Diffusion (Deployment).
Sedangkan bahasan tentang “Global Energy Transitions” disampaikan dan didiskusikan oleh CJ dengan kelompok peminatan Energi di Forum Diskusi Fortuga ITB, dan di Prakarsa Jaringan Cerdas Indonesia (PJCI) / Indonesia Smart Grid Initiative. Dr. CJ Guo sendiri adalah seorang profesional yang mumpuni dalam soal strategi transisi dan teknologi energi masa depan. Diskusi tentang “energy transitions” telah menarik minat dan antusiasme banyak praktisi, pengusaha, eksekutif dan “veteran” energi Indonesia; baik dari sektor kelistrikan, migas, maupun energi terbarukan. CJ memaparkan mengenai trend energi global, berbagai teknologi energi baru yang “emerging” dan dikembangkan dalam ketidak-pastian masa depan, namun menghadapi tantangan yang sama dan irreversible, yaitu transisi energi global menuju energi rendah karbon dan terbarukan. Sesuatu yang harus menjadi panduan ke mana teknologi energi dikembangkan, dan bagaimana energi dipasok dan dikonsumsi. Menarik untuk di catat dari paparan CJ, bahwa pembangkitan listrik tenaga angin dan matahari saat ini telah melampaui ambang 1 TW. Bahkan di berbagai lokasi di dunia, biaya pembangkitannya telah dapat bersaing dengan pembangkitan batubara ataupun gas.
Dr. CJ Guo menekankan pentingnya peran pemerintah dalam strategi transisi energi, yang harus dilihat bukan semata-mata dari sisi masalah dan tantangan dalam melakukan perubahan, tetapi juga sebagai peluang “raksasa” menuju masa depan bangsa yang lebih baik. Dengan membuat kebijakan yang tepat namun dinamis; baik dalam bentuk peraturan maupun insentif bagi para pelaku usaha, secara nasional maupun global; pemerintah dapat mengembangkan ekosistem energi nasional, untuk mendorong transisi energi menuju energi baru dan terbarukan yang lebih bersih, secara sehat dan berkesinambungan.
Salam Inovasi!
(TFA/24/09/2019)